IPS

Pertanyaan

daerah dataran tinggi banyak dijadikan lahan pertanian karena

2 Jawaban

  • Ciri-Ciri Dataran Tinggi
    Iklim Dataran Tinggi Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
    a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
    b) Udara kering,
    c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
    d) Jarang turun hujan.

    Amplitudo Dataran Tinggi
    Amplitudo suhu atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadai akibat adanya penurunan dan kenaikan suhu rata-rata suatu tempat dalam hal ini adalah dataran tinggi.
    Pada dataran tinggi suhu rata-rata berkisar 15—20 °C di siang hari dan di malam hari hanya 10 °C, bahkan pada pagi hari suhu udara dapat sedikit ekstrim dengan suhu bisa mencapai 0 °C yang memunculkan embun beku.

    Udara Kering Dataran Tinggi
    Untuk mengetahui daerah-daerah basah, kering, panas, atau dingin dapat digunakan data unsur cuaca. Daerah basah dan kering dipengaruhi oleh banyak sedikitnya curah hujan. Curah hujan daerah basah biasanya tinggi, di atas 3.00 mm/tahun. Contoh daerah basah adalah dataran tinggi Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Pulau Bali, Bogor, Pulau Lombok, dan dataran tinggi Irian Jaya. Curah hujan daerah kering rendah, yaitu kurang dari 1.00 mm/tahun. Misalnya daerah padang rumput di Nusa Tenggara dan sekitar palu dan luwuk di Sulawesi Tengah.
    Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya, tetapi tidak lagi mengandung uap air. Sisi lereng yang di lalui udara kering disebut daerah bayangan hujan. Contoh angin Fohn di pegunungan Alpina, Angin Bohorok di Bukit Barisan (Sumatera), Angin musim barat Daya di pegunungan pantai barat India, dan Angin Pasat Tenggara di pegunungan pantai timur Brasil.
    Daerah-daerah yang jarang turun hujan adalah di daerah pedalaman benua. Misalnya, Sahara, Arabia, pedalaman Persia, Turkestan, Gobi, Tibet, Chili Utara, Australia bagian barat, Afrika
    Selatan, dan di sebagian daerah subtropis.

    Kelembaban Udara Dataran Tinggi
    Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara atau kapasitas udara untuk menampung uap air. Pada dataran tinggi, udara dan suhu juga akan mempengaruhi kelembaban udara di daerah tersebut. Karena tingkat udara yang terbilang kering dan suhu yang dapat mencapai 00C maka tak mengherankan jika konsentrasi kelembapan udara pada dataran tinggi juga rendah.

    Curah Hujan Rendah Dataran Tinggi
    Pada dataran tinggi curah hujan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan dataran rendah dengan alasan sebagai berikut:
    1. Faktor garis lintang, garis lintang adalah salah satu yang mempengaruhi banyak sedikitnya curah hujan. Semakin rendah garis lintang semakin tinggi curah hujan yang dihasilkan, karena pada garis lintang rendah suhu akan jauh lebih tinggi dibandingkan geris lintang lebih tinggi, hal itulah yang menyebabkan penguapan yang tinggi pada garis lintang rendah dan penguapan yang tinggi mengakibatkan curah hujan yang tinggi. Atau semakin tinggi garis lintang maka akan menyebabkan suhu yang rendah dan semakin
  • Ciri-Ciri Dataran Tinggi
    Iklim Dataran Tinggi Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
    a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
    b) Udara kering,
    c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
    d) Jarang turun hujan.

    Amplitudo Dataran Tinggi
    Amplitudo suhu atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadai akibat adanya penurunan dan kenaikan suhu rata-rata suatu tempat dalam hal ini adalah dataran tinggi.
    Pada dataran tinggi suhu rata-rata berkisar 15—20 °C di siang hari dan di malam hari hanya 10 °C, bahkan pada pagi hari suhu udara dapat sedikit ekstrim dengan suhu bisa mencapai 0 °C yang memunculkan embun beku.

    Udara Kering Dataran Tinggi
    Untuk mengetahui daerah-daerah basah, kering, panas, atau dingin dapat digunakan data unsur cuaca. Daerah basah dan kering dipengaruhi oleh banyak sedikitnya curah hujan. Curah hujan daerah basah biasanya tinggi, di atas 3.00 mm/tahun. Contoh daerah basah adalah dataran tinggi Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Pulau Bali, Bogor, Pulau Lombok, dan dataran tinggi Irian Jaya. Curah hujan daerah kering rendah, yaitu kurang dari 1.00 mm/tahun. Misalnya daerah padang rumput di Nusa Tenggara dan sekitar palu dan luwuk di Sulawesi Tengah.
    Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya, tetapi tidak lagi mengandung uap air. Sisi lereng yang di lalui udara kering disebut daerah bayangan hujan. Contoh angin Fohn di pegunungan Alpina, Angin Bohorok di Bukit Barisan (Sumatera), Angin musim barat Daya di pegunungan pantai barat India, dan Angin Pasat Tenggara di pegunungan pantai timur Brasil.
    Daerah-daerah yang jarang turun hujan adalah di daerah pedalaman benua. Misalnya, Sahara, Arabia, pedalaman Persia, Turkestan, Gobi, Tibet, Chili Utara, Australia bagian barat, Afrika
    Selatan, dan di sebagian daerah subtropis.

Pertanyaan Lainnya