Hukum bacaan qolqalah dan ra
B. Arab
armeliasafika
Pertanyaan
Hukum bacaan qolqalah dan ra
2 Jawaban
-
1. Jawaban Hannatunnisa
qalqalah:ب،ج،د،ط،ق
-qalqalah sugra(kecil)
-qalqalah kubra(besar)
ra
-ra tarqiq(tipis):setelah kasrah
-ra tafkhim(tebal):setelah dhammah atau fathah
-ra jawazul wajhain(tebal dan tipis)
semoga membantu -
2. Jawaban Dmntrx
HUKUM BACAAN QALQALAH
Qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan.
Huruf qalqalah : ق , ط , ب , ج , د
2 Macam Qalqalah:
a. Qalqalah kubra (besar) yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris hidup, dimatikan karena waqaf.
Contoh :
مَا خَلَقَ . أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ . زَوْجٍ بَهِيْجٍ .
b. Qalqalah Sugra (kecil) yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidaknkarena waqaf.
Contoh :
يَقْطَعُوْنَ إِلاَّ إِبْلِيْسَ وَمَا أَدْرَاكَ
HUKUM BACAAN RA
Dalam Ilmu Tajwid, hukum bacaan Ra terbagi menjadi tiga,yaitu:
a) Ra dibaca Tafkhim artinya tebal, apabila keadaannya :
1. Ra berharkat fathah
اَلرَّسُوْلَ
2. Ra berharkat dhummah
رُحَمَاءِ
3. Ra diwakafkan sebelumnya huruf yang berharkat fathah atau Dhummah
يَنْصُرُ- َاْلاَبْتَرُ
4. Ra sukun sebelumnya huruf yang berbaris fathah atau dhummah
تُرْجَعُوْنَ- يَرْحَمٌ
5. Ra sukun karena wakaf sebelumnya terdapat alif atau wau yang mati
اَلْغَفُوْرُ-اَلْجَبَّارُ
6. Bila ra terletak sesudah Hamzah Washal
اُرْكُضْ- اِرْحَمْنَا
b). Ra dibaca tarqiq (tipis) apabila keadaannya sebagai berikut :
1.Ra berharkat kasrah
رِحْلَةَ الشّتَاءِ _ تَجْرِيْ
2. Ra sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah dan sesudahnya bukanlah huruf Ist’la’
فِرْعَوْنَ – مِرْيَةٌ
3. Ra sukun sebelumnya huruf yan berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Ist’la’ dalam kata yang terpisah.
فَصْبِرْصَبْرًا
4. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf berharkat kasrah atau ya sukun.
جَمِيْعٌ مُنْتَصِرٌ – يَوْمَئِذِ لَخَبِيْرٌ
5. Ra sukun karena wakaf sebelumnya bukan huruf huruf Isti’la’dan sebelumnya didahului oleh huruf yang berbaris kasrah.
ذِيْ الذِّكْر
c). Ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq:
Ra dibaca tarkik dan tafkhim bila:
Contoh:
1. Ra sukun sebelumnya berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Isti’la’ berharkat kasrah atau Kasratain.
مِنْ عِرْضِهِ – بِحِرْص
2. Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf Isti’la’ yang berbaris mati, yang diawali dengan huruf yang berharkat kasrah.
الْقِطْرِ – مِصْ