kegiatan lalu lintas pembayaran beserta penjelasannya

Adanya lalu lintas pembayaran baik pembayaran tunai maupun pembayaran elektronis yang bersifat nontunai tidak dapat dipisahkan dengan sistem pembayaran. Karena keduanya saling berkaitan dan bersifat saling menunjang.

Dengan adanya sistem pembayaran yang baik dan tertstruktur akan menunjang kelancaran dan keberhasilan dalam lalu lintas pembayaran. Hal ini secara langsung juga akan memberikan dampak positif pada kemajuan dan perkembangan sistem keuangan pada perbankan.

Begitu juga sebaliknya, kegagalan sistem pembayaran akan mengakibatkan resiko internal dan resiko eksternal yang berupa adanya ketidakstabilan perekonomian negeri. Oleh karena itu, diperlukan adanya penentuan dan pelaksanaan sistem pembayaran yang aman dan lancar agar dapat memberikan berbagai kemudahan dalam memperlancar arus lalu lintas pembayaran.

Lalu lintas pembayaran secara umum dapat diartikan dalam dua hal, yaitu:
1. Lalu lintas pembayaran tradisional, yaitu lalu lintas pembayaran yang masih sederhana seperti yang terlihat baik di kota besar maupun di desa. Lalu lintas pembayaran ini memiliki beberapa karakteristik diantaranya: 
a. Umumnya pihak pembayar dan penerima bertemu langsung
b. Alat pembayaran yang digunakan uang kartal/tunai
c. Belum membutuhkan jasa pihak ketiga seperti jasa bank
d. Dalam lalu lintas pembayaran tradisional pelaksanaannya sederhana dan cepat.

2. Lalu lintas pembayaran modern, adalah lalu lintas pembayaran yang banyak ditemukan di kota-kota besar yang lazimnya untuk transaksi yang relatif besar, namun demikian dalam prakteknya lalu lintas pembayaran ini juga dapat ditemukan di kota-kota kecil yang merupakan daerah wisata, khususnya objek wisata. Karena daerah wisata sering yang oleh turis manca negara dimana turis manca negara cenderung menggunakan pembayaran giral.