IPS

Pertanyaan

kondisi kehidupan politik sekitar dekrit presiden 5 juli 1959

1 Jawaban


  • Masyumi, NU, PSII,
    Katholik, dan PRI menolak konsepsi
    ini dan berpenadapat bahwa merubah
    susunan ketatanegaraan secara
    radikal harus diserahkan kepada
    konstituante. Karena keadaan politik
    semakin hangat maka Presiden
    Soekarno mengumumkan Keadaan
    Darurat Perang bagi seluruh wilayah
    Indonesia. Gerakan-gerakan di
    daerah kemudian memuncak dengan
    pemberontakan PRRI dan Permesta.
    Setelah keadaan aman maka
    Konstituante mulai bersidang untuk
    menyusun Undang-Undang Dasar.
    Sidang Konstituante in berlangsung
    sampai beberapa kali yang memakan
    waktu kurang lebih tiga tahun, yakni
    sejak sidang pertama di Bandung
    tanggal 10 November 1956 sampai
    akhir tahun 1958. Akan tetapi sidang
    tersebut tidak membuahkan hasil
    yakni untuk merumuskan Undang-
    Undang Dasar dan hanya merupakan
    perdebatan sengit.
    Perdebatan-perdebatan itu semakin
    memuncak ketika akan menetapkan
    dasar negara. Persoalan yang
    menjadi penyebabnya adalah adanya
    dua kelompok yakni kelompok
    partai-partai Islam yang
    menghendaki dasar negara Islam dan
    kelompok partai-partai hon-Islam
    yang menghendaki dasar negara
    Pancasila. Kelompok pendukung
    Pancasila mempunyai suara lebih
    besar dari pada golongan Islam akan
    tetapi belum mencapai mayoritas 2/3
    suara untuk mengesahkan suatu
    keputusan tentang Dasar Negara
    (pasal 137 UUD S 1950).

Pertanyaan Lainnya